RINDU BULAN
Ketika mata
terbenam penuh asa
Ketika semua
harapn sudah terbendung
Rasa takut
menjelma menjadi-jadi
Seakan pikiranku
melayang jauh tanpa henti
Di saat
semua angin dalam raga ini menjadi Satu
Muncullah setitik
cahaya harapan
Tak ku
sangka, tak ku duga
Dia bagai
bulan yang akan menyinari kami
Harapan pun mulai
kembali ke dalam raga
Ricik air
seakan tak berhenti menetes
Kau lah
bulan itu
Kau lah
alasan ombak itu terus menggempur samudra
Kau lah yang
akan memantulkan cahaya
Dari
teriakan-teriakan angin yang menggelora
Sempat rasanya
diri ini terbawa pusaran anginmu
Berputar-putar
di dalamnya
Sekarang , entah
kenapa bulan itu mulai bersembunyi
Bersembunyi dari
teriakan angin yang menggebu
Bahkan enggan
memantulkan cahayanya lagi di hadapanku
Sungguh ,
aku rindu bulan .
Komentar
Posting Komentar