Catatan Kecil : Potret Sekarang Organisasiku


Tidak terasa sudah 17 tahun LPM ini berdiri, sudah 17 tahun Jurnal Kampus menengakkan namanya di kampus fakultas ekonomi unlam. Yang dulunya diberi nama ‘korek (kajian orang ekonomi ‘Meskipun dengan berbagai proses yang panjang Jurnal Kampus mengalami pasang surut , vakum, masalah pendanaan, dll organisasi ini tetap berdiri dengan tegak menyatu dengan elemen dikampus. Sempat mendengar beberapa kisah dari berbagai macam alumni tentang bagaimana pasang surut jurnal kampus dalam menjalankan kehidupannya. Alhamdullilah sekarang jurnal kampus masih bertahan walaupun dengan berbagai permasalahan-permasalahan yang ada.
Jurnal Kampus sekarang
LPM-Jurnal Kampus sekarang seakan kehilangan jati diri, paradigma dan eksistensi dirinya sebagai ‘pers mahasiswa ‘ apalagi sebagai media alternatif , yang tugasnya menyampaikan aspirasi mahasiswa dan mencerdaskan mahasiswa. Yang intinya sebagai ‘ media kampus’ .
 Jurnal kampus sekarang seakan terjebak pada paradigma atau pandangan – pandangan tradisional tentang jurnal kampus itu. Hanya mengandalkan seobrek ‘ kegiatan ‘ untuk memperkenalkan apa itu jurnal kampus di mata umum dan juga di mata mahasiswa.  Yang dipertanyakan , setelah terkenal terus jurnal kampus mau apa ?
Padahal dari waktu ke waktu keadaan dan zaman selalu berubah (dinamis ) , tapi mengapa masih terjebak pada pandangan tradisional tersebut, dan hanya mengacu pada senior-senior dulu ?, kapan pengurus sekarang bisa berpikir sendiri , tentang jurnal kampus ? dan mengubah jurnal kampus kearah yang lebih baik lagi.
Hal ini mengakibatkan para kadernya tidak terlalu mengerti tentang hal kejurnalistikan, kritis dan peka terhadap keadaan social yang ada di masyarakat apalagi kampusnya. Dan sekarang berita-berita jurnal kampus kebayakan hanya bersifat informative , kadang-kadang saja ada yang bersifat kritik dan kajian. Apakah ini mencerminkan pers mahasiswa sebenarnya ?
Dan akhirnya media yang merupakan identitas dari jurnal kampus mulai pudar. Seakan ini jurnal kampus yang bukan jurnal kampus, kalau dilihat secara esensinya.

Kaderisasi yang tidak mengerti jurnalistik
Semakin tahun , kader-kader jurnal kampus hanya sebagian saja yang mengerti jurnalistik, itu pun hanya teknisnya saja , dan hanya beberapa orang yang mengerti tentang jurnalisme secara esensi. Hal ini menunjukkan bahwa budaya-budaya jurnalistik ( menulis, diskusi , dll ) itu kurang ditanamkan di masing-masing kader. Lantas yang bertanggung jawab atas hal ini siapa ?
Hal ini mengakibatkan , kader-kader yang sekarang kurang tau apa itu jurnalisme sesungguhnya.Dirasa system pengkaderan di jurnal kampus perlu pembaharuan agar budaya-budaya jurnalistik yang ditanamkan di kader jurnal kampus itu sendiri merata dan budaya-budaya yang diharapkan bisa tertanam dengan baik. Sangat malu kalau kita beridentitas sebagai pers tapi tidak tau jurnalistik.
Solusi /harapan kedepan tentang jurnal kampus
Marilah kawan-kawan kita merenung dan berpikir sejenak , apa itu jurnal kampus dan apa itu pers mahasiswa? Dan pahami segala elemen yang ada di jurnal kampus itu sendiri. Untuk apa kita mendirikan dan menjaga organisasi pers mahasiswa ini yang notabenenya sebagai media kampus.
Dan dirasa system pengkaderan juga perlu perubahan , dimana mental kader-kader ini ditamkan untuk mebiasakan berdiskusi , menulis , berani menyampaikan pendapat dan selalu bertanya . bahwa prinsip dasar dari jurnalisme adalah skeptis – kompas; dasar-dasar jurnalisme –dan paradigma ini yang perlu ditanamkan di dalam jurnal kampus. Ciptakan character building yang kuat di masing-masing anggota.
Dan juga sudah saatnya kawan , kita bebas berpikir sesuai keadaan sekarang tentang jurnal kampus dan bagaimana menciptakan supaya jurnal kampus berkembang dan lebih baik lagi ‘ sesua zaman kita ‘.
Dan jangan lupakan bahwa esensi kita sebagai pers, sebagai media yang memang eksistensi kita ada di media , bukan di kegiatan semata.


"Untuk eksis harus berubah, untuk berubah harus matang, matang adalah penciptaan diri tanpa henti." (Henri Bergson, Filsuf Prancis 1859-1941)

KHALIS ARIF PRATAMA
KABID PRODUKSI 2013/2014
BENTUK TULISAN : OPINI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU HANYA BUTUH “SEMANGAT”

Antara Memilih dan Dipilih Harus Saling Mendukung