Postingan

ACIL BAYAH dan DODOLNYA

Seketika kenangan masa kecil itu kembali lagi , ingatan yang telah terkubur lama tiba-tiba kembali lebih cepat dari pada kecepatan suara. Sudah lama sekali aku tidak kembali ke kota ini, kota penuh kenangan. Kota yang mempersembahkan kepadaku masa kecil yang sangat indah dan berarti, kota yang mengajariku banyak hal. Banyak hal yang berubah dari kota ini, sekarang kota ini lebih banyak gedung-gedung menjulang tinggi, seakan ini bukan kota yang aku kenal dulu. Tiba-tiba colekan dari saiful membuat lamunanku buyar.  “ rif, woy.. kita sudah sampai nih”,tepuk saiful dengan jahilnya. ” kita sudah sampai ya, aku lupa “, aku berkata-kata dengan malu. “ Ah, kau itu melamun lagi, selalu saja seperti itu. Ingat masa kecil ya ?” , kata saiful penuh tanya. “ iya , hhe. Sebaiknya kita turun dari mobil ini dan ayo kita kesana ful” sambil menunjuk sebuah rumah yang sebagian besar adalah kayu. Itulah rumah nenekku. Tujuanku kesini ke kota ini adalah untuk melanjutkan pendidikan ke seb

Memaknai Kesederhanaan Beribadah

“ Puasa itu bukan sekedar sahur dan buka puasa,masih banyak hal yang perlu kita lakukan di bulan ramadhan ini. Nikmati aja puasa mu , udah berapa tahun kita berpuasa masa pemikiranmu cuma itu-itu aja” -M.Elhami- Otakku langsung menerawang jauh ke esensi sebenarnya kita berpuasa. Kata ustadz dulu yang pernah saya ingat adalah ‘ puasa itu tujuannya supaya kita bertakwa’. Benar juga kata kata kak el bahwa berpuasa itu bukan cuma kita berpikir bagaimana berbuka dan bagaimana kita sahur, cuma sekedar menunaikan kewajiban. Tetapi puasa sebenarnya adalah bagaimana cara kita memaknainya. Banyak hal yang bisa kita lakukan ( dalam konteks berpuasa / ber ‘ramadhan) untuk meningkatkan ketakwaan kita terhadap allah. Bukan cuma beribadah ( puasa,tadarus,taraweh) tetapi banyak ‘ibadah’ yang bisa kita lakukan dengan’sederhana’ agar meningkatkan ketakwaan kita. Kita sebagai mahasiswa pun, sadar tidak sadar sudah melakukan hal itu. hal yang ‘sederhana’dalam meningkatkan ketakwaan kita, cont

Hiruk Pikuk Berpuasa Di Perantauan

Gambar
Alhamhamdullilah Bulan penuh rahmat dan barokah akhirnya datang juga. Bagi mahasiswa dan masyarakat kebanyakan bulan ‘ramadhan’ ini di manfaatkan untuk bersilaturahmi dan berbagi antar sesama umat manusia. Tidak ketinggalan para mahasiswa, sebagian mahasiswa ‘perantauan’memilih untuk pulang kampung menikmati liburan kuliahnya dan sebagian lagi memilih untuk menetap ‘sementara’ diperantauannya hanya sekedar untuk mengambil semester pendek atau berkegiatan. Well, kali ini akan kita bahas para mahasiswa yang menetap sementara diperantauannya dan memilih untuk hanya sekedar kuliah atau berkegiatan. Menurut saya, bulan ramadhan diperantauan itu sungguh mengasyikkan karena kita bisa ‘mandiri’ dan sekaligus ‘menantang’ diri sendiri dalam artian seberapa mampunya kita menikmati puasa di perantauan. Buka puasa sendiri dan berjuang untuk bangun sahur pun sendiri. Menurut saya, hal ini merupakan ‘pembentukan’kebudayaan dalam diri kita sendiri dimana kita yang biasannya terbiasa den

Budaya yang sederhana

Gambar
Begarak sahur , sudah lama tidak mendengar istilah ini. Sangat jarang ditemukan sekarang di kota besar seperti banjarbaru.Dulu , sewaktu aku kecil di sebuah kota kecil bernama amuntai budaya ‘begarak sahur’ subur disini. Uniknya, dulu bukan sekumpulan orang-orang dewasa yang melakukan ini, tapi anak-anak kecil cabe rawit dengan kesadaran yang luar biasa tanpa mereka sadari, mereka melakukan hal bermanfaat bagi banyak orang. Pada waktu kecil, entah kenapa ketika bulan puasa kami seperti ‘dipanggil’ untuk melakukan budaya ini. Anehnya,kami melakukannya dengan sangat gembira dan sukarela, seperti sekumpulan prajurit yang siap perang dengan membawa ‘senjata’ masing-masing. Pada siang hari kami berlatih dengan peralatan seadanya seperti : botol sirup, direjen minyak tanah dan batu dengan nada yang disesuaikan ‘seadanya’ sebuah instrument begarak sahur pun hadir di tengah-tengah warga dengan gemilang. Sekitar jam 03.00 dinihari, biasanya kami berkumpul disuatu tempat merencanakan

Antara Memilih dan Dipilih Harus Saling Mendukung

Gambar
             Pemilihan Umum ( Pemilu ) sudah semakin dekat , pemilu tinggal beberapa hari lagi untuk memilih para pemimpin harapan bangsa Indonesia. Kalau di kategorikan ada dua macam pemilih secara umum di masyarakat. Pertama, adalah pemilih yang sudah tau bakal calon pemimpin yang bakal dia coblos di pemilu   .Kedua, adalah pemilih   yang tidak tau menahu tentang calon pemimpinnya. Nah , sekarang kita bahas adalah kategori kedua, yang tidak tau menahu tentang calon pemimpinnya yang akan dia coblos di pemilu.             Menurut survei yang dilakukan CSIS 81% pemilih tidak tahu wakil rakyat yang bakal dipilihnya. Survei CSIS ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.180 responden di 33 provinsi. Survei berlangsung dari tanggal 13-20 November 2013 dengan margin of error 2,85. Apalagi para pemilih muda yang notabenenya sebagai pemilih awal. Dikutip dari sindonews.com menurut Pelaksana Tugas (plt) Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi, ada 53 juta pemilih muda saa

RINDU BULAN

Gambar
Ketika mata terbenam penuh asa Ketika semua harapn sudah terbendung Rasa takut menjelma menjadi-jadi Seakan pikiranku melayang jauh tanpa henti Di saat semua angin dalam raga ini menjadi Satu Muncullah setitik cahaya harapan Tak ku sangka, tak ku duga Dia bagai bulan yang akan menyinari kami Harapan pun mulai kembali ke dalam raga Ricik air seakan tak berhenti menetes Kau lah bulan itu Kau lah alasan ombak itu terus menggempur samudra Kau lah yang akan memantulkan cahaya Dari teriakan-teriakan angin yang menggelora Sempat rasanya diri ini terbawa pusaran anginmu Berputar-putar di dalamnya Sekarang , entah kenapa bulan itu mulai bersembunyi Bersembunyi dari teriakan angin yang menggebu Bahkan enggan memantulkan cahayanya lagi di hadapanku Sungguh , aku rindu bulan .